BATAM, Menjelang lengsernya Rudi dari Walikota Batam dan mencalonkan diri menjadi Gubernur Kepri, kelangkaan gas bersubsidi di Kota Batam semakin menjadi-jadi. Hal ini sudah terjadi sejak bulan Agustus 2024 lalu. Banyak warga sudah tidak memasak lagi, warga terpaksa memasak telor menggunakan rice cooker.
“Saya sudah keliling pangkalan (gas) di Batu Aji, namun semuanya kosong, untuk memasak lauk terpaksa menggunakan rice cooker,” keluh Miller warga Citra Pendawa, kepada media ini kemarin (Sabtu, 14/09/24).
Bukan hanya warga yang dibuat pusing, pemilik pangkalan juga demikian. Ibu Dewi seorang pemilik pangkalan gas bersubsidi 3 Kg mengatakan, rolling door tokonya dilempar warga menggunakan tabung kosong karena tidak kebagian saat antri membeli gas ditokonya. “Pintu toko dilempari warga pakai tabung gas karena mereka tidak kebagian gas,” sesal Ibu Dewi yg ditemui media ini Sabtu (14/09/24) kemarin.
Ibu Dewi menuturkan, sebelumnya 70 tabung kuota kepangkalannya setiap kali masuk, namun saat ini hanya 35 tabung, itupun datangnya tiga kali dalam satu minggu. “Di Pendawa ada 1.100 KK (kepala keluarga) namun kini hanya mendapatkan kuota 35 tabung, bagaimana mungkin bisa mencukupi, sementara disini ada puluhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)?,” jelas ibu empat anak ini.
Menurut Ibu Dewi, Rudi sebagai Walikota Batam sudah tidak memikirkan warga Batam lagi, selain langka, Rudi juga telah menaikkan harga gas bersubsidi dari Rp18.000 menjadi Rp21.000, padahal harga dari Pertamina tidak naik. “Sudahlah harga dinaikkan Rudi dari Rp18.000 menjadi Rp21.000, kini malah langka. Rudi sudah sibuk kampanye jadi gubernur Kepri, tidak lagi memikirkan warga Batam, malah sebaliknya justru menyengsarakan,” geram Ibu Dewi.
Gustian Riau, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam yg dihubungi Media ini tidak mengangkat ponselnya, di Wa juga tidak membalas.
Sementara Gilang, Sales Brand Manager (SBM) Pertamina Batam yg dihubungi Media ini mengatakan, akan mencoba mengatasinya.
Menurut salah satu agen pangkalan Gas bersubsidi di Kota Batam, kelangkaan kuota disebabkan pengurangan dari Pertamina. “Tadinya ke tempat kami pasokan gas 5 lory per hari kini hanya 3 lory, terpaksa kami kurangi ke semua pangkalan,” jelas salah satu staff agen yang ada di Batu Aji yang enggan menyebutkan nama dan agennya. (ATENG)