Karimun – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram (Kg) bsersubsidi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri kerap terjadi.
Seperti yang terjadi baru-baru ini. Kelangkaan gas melon tersebut pun viral di media sosial (medsos) seperti Facebook.
“Sampai malam ini, Sabtu (19/8) ada 77 pangkalan memiliki stok gas elpiji 3 kg, dan total tabung isi yang masuk saat ini (sedang bongkar) sebanyak 25 LO atau 14.000 tabung. Kemudian Minggu (20/8) sore akan masuk lagi 21 LO atau 11.760 tabung lagi,” ungkap Kabid ESDM Disdagkop, UMKM, ESDM Kabupaten Karimun, Dr Vandarones Purba kepada media, Sabtu (19/8/2023) sore.
Vandarones juga buka suara terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg bersubsidi di Bumi Berazam.
Dikatakannya, kelangkaan terjadi dikarenakan terus meningkatnya pengguna gas elpiji 3 kg di Kabupaten Karimun.
“Bulan Juni realisasinya sebesar 172.480 tabung, bulan Juli sebesar 197.120 tabung. Peningkatan di bulan Juli sebesar 24.640 tabung atau 44 LO, pada bulan Agustus ini semakin naik lagi. Jadi pengguna gas elpiji 3 kg di Kabupaten Karimun meningkat pesat,” ungkap Vandarones
“Berdasarkan data tersebut, artinya yang tidak berhak juga menggunakan gas elpiji 3 kg bersubsidi, distirbusinya tidak tepat sasaran,” katanya menambahkan.
Untuk memperbaikinya, disampaikan Vandarones, mulai diberlakukan registrasi atau pendaftaran menggunakan KTP atau KK dalam pembelian gas bersubsidi tersebut.
“Ini kebijakan dari Kementerian ESDM agar pendistribusian gas elpiji 3 kg bersubsidi tepat sasaran dan juga mengantisipasi terjadinya kelangkaan. Kita juga sudah menegaskan ke pangkalan, harus melayani pembeli disekitar lokasinya,” ucap Vandarones.
Penyebab lain lanjutnya, pengisian ulang di Tanjung Uban membutuhkan waktu tempuh dan masih dipengaruhi cuaca serta antrian.
Kemudian, banyaknya tabung rusak sekitar sebanyak 21 LO atau 11.760 tabung, sehingga ini mempengaruhi perputaran tabung untuk diisi ulang. Sedangkan saat ini pertamina belum ada tabung baru ataupun perbaikan tabung.
“Besar harapan kita SPBE yang ada saat ini dapat dioperasikan, jika beroperasi semuanya akan terselesaikan dengan baik, namun kewenangan listriknya berada di Povinsi Kepri. SPBE Karimun belum dapat beroperasi hanya dikarenakan tidak adanya suplai listrik,” kata Vandarones mengakhiri.
Kabid ESDM Kabupaten Karimun, Dr. Vandarones Purba, ST., SH., MH