Tahun Yubileum akan dimulai pada malam Natal atau Selasa (24/12) dan akan berakhir pada 6 Januari 2026. Apa yang menjadi latar belakang tradisi umat Katolik yang telah ada selama berabad-abad ini?
Bagi lebih dari 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, perayaan malam Natal tahun ini akan memiliki nuansa yang berbeda.
Selain merayakan kelahiran Yesus Kristus, Gereja Katolik juga akan memperingati peristiwa yang hanya terjadi dua kali dalam setiap abad: Tahun Suci atau Yubileum.
Paus Fransiskus mengumumkan pada bulan Mei lalu bahwa Yubileum akan berlangsung sepanjang tahun 2025 hingga 6 Januari 2026 dengan tema “Peziarah Harapan”.
Dalam tradisi Gereja Katolik, Yubelium atau Tahun Suci adalah tahun yang ditetapkan untuk pengampunan dan rekonsiliasi. Pada tahun ini, umat diundang untuk memperbaharui hubungan yang benar dengan Tuhan, sesama, serta dengan seluruh ciptaan.
Dalam pernyataan resmi Vatikan, istilah “Yubileum” digunakan untuk merujuk pada tahun tertentu yang memiliki makna khusus dalam kalender liturgi.
Tahun Yubileum juga memiliki latar belakang yang tercatat dalam Alkitab.
Dalam kitab Imamat, yang termasuk dalam Perjanjian Lama, Tuhan memerintahkan Nabi Musa untuk membebaskan seluruh penduduk negeri pada tahun ke-50 yang disebut sebagai Yubileum.
Tahun Yubelium dirayakan oleh Gereja setiap 25 tahun. Hal ini telah terjadi sejak tahun 1470, ketika Paus Paulus II mengubahnya dari setiap 50 tahun.
Seorang Paus juga dapat mengumumkan Yubelium Luar Biasa, seperti Yubelium Luar Biasa Kerahiman yang diresmikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015.
Berikut tanggal-tanggal penting dalam Tahun Suci Tahun Yubelium 2025 atau bisa klik disini untuk mendownload :
Catatan Vatikan menjelaskan bahwa Yubileum Katolik pada awalnya dirayakan setiap abad.
Pada tahun 1342, Paus Klemens VI menetapkan bahwa Yubileum Katolik diperingati setiap 50 tahun, mengikuti tradisi orang Ibrani.
Kemudian, pada tahun 1389, Paus Urbanus VI mengubah ketentuan tersebut sehingga Yubileum Katolik dirayakan setiap 33 tahun.
Perubahan ini dilakukan untuk mengenang kehidupan Yesus Kristus sebagaimana tercantum dalam Alkitab.
Yubileum Katolik mengalami perubahan lagi pada tahun 1475, ketika Paus Sixtus IV menetapkan bahwa Yubileum dirayakan secara teratur setiap 25 tahun. Tradisi ini masih berlangsung hingga saat ini.
“Hal ini memungkinkan setiap generasi untuk berpartisipasi dalam setidaknya satu Yubileum,” ungkap teolog Santiago Ausín Olmos.
Di sisi lain, pemimpin Gereja Katolik memiliki wewenang untuk menetapkan Yubileum luar biasa di luar periode 25 tahun tersebut.