Oleh: Roy Fransisko Manik, SH – Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Batam
Pada Sabtu, 28 Juni 2025, saya berkesempatan mengikuti Seminar Yubileum yang diselenggarakan di Auditorium SMA Yos Sudarso Batam. Kegiatan yang mengusung tema “Pelayan yang Memimpin Jalan Pengharapan” ini menghadirkan dua agenda utama: Misa Yubileum bersama Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, Uskup Keuskupan Pangkal Pinang, serta seminar formasi iman bersama beliau dan RD Yohanes Kurnianto Jeharut, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam KWI.
Kepemimpinan yang Melayani: Misi Kristiani di Zaman Ini
Bapa Uskup Adrianus menyampaikan pesan yang kuat: bahwa pemimpin sejati adalahmereka yang siap menjadi pelayan. Sosok Yesus Kristus adalah teladan utama—Gembala yang baik, yang tidak meninggalkan domba-dombanya, yang melayani dan bukan dilayani. “Jangan takut untuk melayani. Jangan takut untuk mengasihi. Jangan takut untuk bersaksi,” demikian kutipan beliau yang menggema dalam hati kami.
Paus Fransiskus dalam Evangelii Gaudium juga menegaskan bahwa “kita dipanggil untuk menjadi Gereja yang keluar”—mewartakan dengan sukacita, menjadi terang di tengah dunia yang sering gelap oleh kepentingan diri, kebisingan kuasa, dan keletihan moral.
Kerasulan Awam: Minoritas yang Memberi Warna
RD Yohanes K. Jeharut membuka mata kami terhadap sejarah kontribusi awam Katolik Indonesia. Dari Romo Van Lith hingga IJ Kasimo, dari masa kemerdekaan hingga era reformasi, kita melihat bahwa kehadiran umat Katolik sebagai hanya 3% dari penduduk Indonesia tidak membuat peran kita kecil. Justru seperti garam yang sedikit tetapi memberi rasa, demikianlah seharusnya awam Katolik memberi makna di tengah masyarakat.
Dokumen Gereja Christifideles Laici (1988) menyatakan dengan jelas bahwa kaum awam dipanggil untuk terlibat dalam urusan duniawi dengan semangat Injil, membawa nilai-nilai kekatolikan ke dunia pendidikan, politik, ekonomi, dan sosial. Pemuda Katolik tidak boleh hanya tinggal dalam aula, tetapi juga berani melangkah ke ruang publik danmemperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kesejahteraan bersama.
Ajakan untuk Kader Pemuda Katolik Batam: Jangan Ragu untuk Bergerak!
Sebagai Ketua Pemuda Katolik Komcab Batam, saya mengajak dan mendorong semua kader Pemuda Katolik Batam untuk tidak ragu-ragu bergerak! Kita dipanggil untuk terlibat, hadir, dan aktif—bukan sekadar menjadi penonton sejarah, tetapi menjadi pelaku dalam perubahan sosial yang berlandaskan kasih.
Namun, bergerak saja tidak cukup. Kita harus menajamkan diri, memperkaya ilmu, mengasah kemampuan, dan membuka cakrawala berpikir. Dunia ini penuh tantangan, dan kita tidak bisa menjawab tantangan dengan semangat saja—kita butuh pengetahuan, strategi, dan kedalaman spiritual.
Mari terus belajar, bertumbuh, dan saling menguatkan. Jangan pernah takut menjadi orang Katolik yang cerdas, solutif, dan bersuara. Karena Gereja hari ini dan Indonesia esok, menanti kontribusi nyata dari kita—generasi muda Katolik.
Penutup dan Apresiasi
Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada RD Laurensius D. Sanga, S.Fil., M.Hum., M.M. (Romo Lorend), Ketua Komisi Kerasulan Awam Kevikepan Kepri, atas dedikasi dan semangatnya yang selalu penuh energi dalam membina dan memotivasi kaum awam, khususnya kami para pemuda. Bimbingannya menjadi suluh yang menuntun langkah kami agar tidak kehilangan arah dalam perutusan.
Saya juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, Uskup Keuskupan Pangkal Pinang, atas keteladanan dan refleksi rohani yang membangkitkan semangat pelayanan kami. Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada RD Yohanes Kurnianto Jeharut, atas pemaparan yang memperkaya perspektif kami akan sejarah dan masa depan kerasulan awam Katolik di Indonesia.
Semoga momentum Yubileum ini menyalakan api baru dalam diri kita semua—terutama para kader Pemuda Katolik Batam—untuk menjadi pemimpin yang rendah hati, pelayan yang kuat, dan pribadi yang terus tumbuh dalam iman dan wawasan demi Gereja danbangsa tercinta. (red)