Pemuda Katolik Komda Kepri berkesempatan mengikuti acara Silaturahmi Temu Tokoh Lintas Agama Dan Pembinaan ASN Kemenag Kepri, yang di selenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau ini mengambil tempat di Grand Ballroom Golden Prawn, Bengkong, Kota Batam, Jumat (2/9). Acara yang dikemas apik dengan tema Silaturahim Pertemuan Tokoh Lintas Agama Dan Juga Pembinaan ASN di lingkungan Kementerian Agama se-Provinsi Kepulauan Riau juga dihadiri oleh tamu istimewa yakni Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang akrab disapa Gus Men.
Ka Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, Mahbub Daryanto, dalam laporan pembukaan acara, memaparkan kondisi riil kerukunan umat beragama di Provinsi Kepri yang dinilai kian meningkat baik, yang ditandai dengan indeks kerukunan beragama di Kepri yang berada di angka 60, 29 pada tahun 2020 meningkat menjadi 76, 20 persen pada tahun 2021. Atas prestasi ini, Propinsi Kepri masuk dalam kategori 10 besar dengan indeks kerukunan beragama paling baik di Indonesia.
Senada dengan pernyataan Ka Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, Wakil Gubernur Kepri Hj. Marlin Agustina menyampaikan bahwa masyarakat Kepulauan Riau adalah masyarakat yang majemuk, baik dari suku dan agamanya, karena letak Kepri strategis menjadi tempat persianggahan bagi masyarakat seantero nusantara. Tak heran Kepri pun dijuluki sebagai miniatur Indonesia dengan segala keberagaman suku bangsa dan agama di dalamnya.
Kendati terbentuk dari beragam suku dan agama, tingkat Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Kepulauan Riau berada di angka 76,20 persen, lebih tinggi dari rata-rata Nasional yang hanya berada di angka 72,39 persen. Oleh sebab itu, hal ini membawa Provinsi Kepulauan Riau berada pada peringkat pertama se-Sumatera dan peringkat ke-sembilan se-Indonesia, tandas Isteri dari Walikota Batam ini.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas yang didapuk sebagai pembicara kunci dalam acara ini ikut mengapresiasi indeks kerukunan beragama di Propinsi Kepri yang dinilai cukup baik dan mengajak seluruh komponen untuk berkontribusi meningkatkan kerukunan beragama sebagai gambaran nyata bahwa masyarakat telah kian dewasa dalam beragama.
Sembari mengajak para tokoh agama dan seluruh masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) untuk menjaga toleransi dan kerukunan beragama yang sudah terbangun sangat baik pada saat ini, Gus Men juga mengingatkan agar indeks yang sudah baik harus kita jaga bersama untuk dipertahankan. “Ini hanyalah angka, dan angka ini mesti merepresentasikan fakta di lapangan. Ini bukan tugas Menag saja, tapi juga menjadi kewajiban kita semua dan tugas tokoh agama, bersama pemerintah untuk menjaga kerukunan harus terus diupayakan,” kata Menag.
Lebih lanjut dalam arahannya, Gus Yaqut mengatakan, semua agama mengajarkan cinta kasih dan persatuan. Sehingga, tidak alasan umat untuk saling menebarkan kebencian. Menag menilai peran tokoh-tokoh agama sangat strategis untuk memberikan pencerahan kepada umatnya agar berpandangan luas dengan mengendepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Kepada paratur Sipil Negara Kemenag se- Kepulauan Riau, Menteri Agama juga mengingatkan agar sebagai instansi pemerintah yang membidangi urusan keagamaan, Kementerian Agama (Kemenag) harus melayani semua agama.
Salah satu bentuk pelayanan semua agama adalah mendorong peningkatan kualitas sekola semua agama. Hal ini sebagai tanggapan dari laporan Kakanwil Kemenag Kepri, Mahbub Daryanto, yang memaparkan pencapaian Pendidikan keagamaan di Kepri, terutama MAN Insan Cendekia Batam yang berhasil menjadi madrasah terbaik ke- 5 nasional dan urutan ke- 20 nasional dari hasil UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).
“Kemenag harus melayani semua agama. “Saya minta sekolah Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, juga didorong untuk menjadi lebih baik. Pemda bisa memberikan tanah hibah (untuk lahan pembangunan sekolah), jangan hanya untuk madrasah, tetapi gunakan juga untuk pembangunan sekolah Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu,” tegas Menag yang disambut riuh tepuk tangan tokoh lintas agama yang hadir. “Asumsi saya kalau pendidikan anak-anak baik, maka pemahaman mereka tentang kerukunan dan toleransi juga akan baik, Pembimas juga harus mendorong (peningkatan kualitas) sekolah agamanya,” terangnya.
Selain menyoroti pendidikan berbasis keagamaan, Menag menambahkan, semua agama harus dilayani sesuai proporsi masing-masing. Negara akan bersikap seadil-adilnya kepada seluruh pemeluk agama. Sama halnya dengan perlakuan umat beragama di mata hukum dalam kasus ujaran kebencian, karena keadilan hukum adalah pilar negara. “Kita semua sama di mata hukum, jika melakukan pelanggaran hukum di negara RI harus diadili secara hukum. Yang ditahan adalah pengucap ujaran kebencian, para penghasut yang mengganggu kedamaian, itu yang ditangkap karena menganggu peraturan perundang-undangan,” katanya.
“Saya mohon kepada para tokoh agama untuk tidak lelah berhenti menyampaikan hal ini kepada umatnya. Dan yang paling penting lagi, dengan menghentikan ujaran kebencian sama artinya kita memulyakan sesama manusia. Memulyakan ciptakan Tuhan sama dengan memulyakan Tuhan itu sendiri,” pungkasnya.
Pada giat ini juga turut diundang tokoh pemuda lintas agama Propinsi Kepri, pada kesempatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Pemuda Katolik Komda Kepri Dr. Vandarones Purba, ST., MH beserta jajaran pengurus lainnya. Pemuda Katolik Kepri menyambut baik dan berterimakasi atas kegiatan tersebut sehingga dapat memperkuat moderasi beragama di Kepri. “Saya sangat mengapreaiasi kinerja kementerian agama dibawah komado dari Mentari saat ini yaitu Yaqut Cholil Qoumas, karena dari pernyataan beliau yang menyampaikan bahwa NKRI ini karena ada agam Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu, jik salah satunya hilang mak NKRI ini juga tidak akan ada, pernyataan seperti ini membuat kami para pemuda semakin bersemangat untuk semakin memupuk kebersamaan di lintas agama, karena mengingat sang Menteri juga selaku ketua umum organisasi keagamaan yaitu Ketua Umum PP GP Ansor, ujar Vandarones” pada saat acara selesai, rombongan Pemuda Katolik Komda Kepri foto bersama dengan Gusmen, Gusmen mengatak kepada ketua komda, “harus tetap kompak, ini nih baru orangnya Gusma (Ketua Umum PP Pemuda Katolik)” kelakar Gusmen sembari tersenyum.