Kepri, Batam – Bertempat di Sekolah Boddhi Dharma, Pemuda Buddhayana mengundang Pemuda lintas Agama dalam momen Sarasehan dan Temu Karya Daerah IV 2022, Sabtu (9/7).
UP. Ngateman Jaya Sukho, S.Ag., M.Pd.B., Ketua Dewan Pengawas Majelis Buddhayana Indonesia Kepri, dalam kehangatan persaudaraan menyambut kehadiran para pemuda lintas agama pada sarasehan kali ini. Dalam sambutannya, Ngateman menekankan bahwa umat Budhha sangat menjunjung tinggi toleransi. “Kita harus sering-sering berkumpul dan bermusyawarah sebagaimana juga dapat ditemukan dalam Kitab Suci agama Buddha”, tambah Ngateman.
Dr. Vandarones Purba, S.T., M.H., Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kepulauan Riau dalam paparannya memulai dengan identitas kader Pemuda Katolik. “Dalam slogan Pemuda Katolik sudah jelas nilai komitmen akan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Pro Ecclesia et Patria, bagi Gereja dan Tanah Air… “. Lebih lanjut Vanda mempertegas kembali Tri Prasetya Pemuda Katolik terutama pada poin ke-3, terkait komitmen kader Pemuda Katolik dalam menjunjung Toleransi. ” Jadi kalau ada kader Pemuda Katolik yang tidak cinta NKRI dan tidak menjunjung toleransi berarti patut dipertanyakan jiwa Pemuda Katolik nya… “, tutup Vanda.
Rikson Tampubolon, Ketua GAMKI Kepri menekankan bahwa semua agama telah sepakat akan nilai-nilai toleransi namun bagaimana praktek di lapangan, masih sering dijumpai tindakan yang bertentangan dengan nilai toleransi. Rikson menyoroti terkait peran pemuda dalam media sosial khususnya membendung konten-konten negatif.
Rahmad Budi Harto, Ketua Ansor PW Kepri memulai paparannya dengan slogan cinta tanah air bagian dari iman. “Negara yang kita cintai ini berdiri bukan di atas satu golongan, namun dari hasil jerih payah dari banyak unsur termasuk dari latar belakang agama yang berbeda-beda… “, tegas Rahmad.
Rahmad juga memberikan alarm bahwa pesta politik sudah dekat maka Pemuda Lintas Agama harus semakin solid dalam melawan politik identitas yang kemungkinan akan dimainkan. *(cos/aw)


