Jakarta – Sosok perempuan dinilai sebagai pelaku yang sangat penting di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pernyataan tersebut didukung oleh data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) yang menunjukkan mayoritas pelaku UMKM yakni sekitar 52 persen dari 63,9 juta adalah perempuan.
Saat ini pelaku UMKM perempuan juga sudah banyak yang merambah ke dunia digital. Menurut data internal Tokopedia, jumlah perempuan pegiat UMKM di Tokopedia naik 2,5 kali lipat di 2021 dibandingkan 2020. Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan menjadi beberapa kota dengan peningkatan jumlah perempuan pegiat UMKM paling tinggi di 2021.
Pemilik Dekayu, Yaniar Fernanda (Nia), asal Yogyakarta, memberdayakan sejumlah pengrajin kayu sekaligus ibu rumah tangga di Dusun Gemawang, Desa Putat, Gunungkidul. Usahanya memberdayakan ibu rumah tangga di sana menghasilkan berbagai peralatan makan serta dekorasi rumah khusus dari kayu jati dan serat alam lainnya.
“Di Ramadan 2021 lalu, transaksi kami lewat Tokopedia melonjak lebih dari empat kali lipat. Di Ramadan tahun ini, untuk memaksimalkan penjualan, kami sudah menyiapkan stok produk dan mengikuti berbagai program Tokopedia, seperti Home Living Salebrations dan Parsel Ramadan,” ujar Nia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/4/2022).
Pemilik Diet Special Needs, Difansa Rachmani, memulai usaha karena memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ia melihat ada peluang memberikan kesempatan yang sama bagi ABK dan masyarakat lain untuk mendapatkan opsi makanan yang sesuai kebutuhan.
“Bahan makanan Diet Special Needs diproses secara khusus tanpa terigu, gula pasir, susu dan turunannya, seafood dan bahan alergen lainnya agar bisa dikonsumsi oleh ABK, serta masyarakat dengan diabetes, hipertensi, autoimun, asam lambung, kanker, alzheimer, kulit sensitif atau alergi lainnya,” ungkap Difa.
Di sisi lain, Difa melihat kunjungan toko Diet Special Needs meningkat hingga sepuluh kali lipat karena memanfaatkan TopAds, fitur beriklan dari Tokopedia.
Tokopedia memang terus memberikan kemudahan bagi para pelakuk UMKM yang memanfaatkan platform Tokopedia untuk berjualan lewat beragam fiturnya. Selain itu, Tokopedia juga terus mengedepankan inklusivitas demi memberikan kesempatan yang setara kepada masyarakat untuk mencapai sekaligus mendorong pemulihan ekonomi negeri.
“Siapa pun talenta digital terbaik, baik perempuan, laki-laki, perempuan, punya kesempatan yang sama untuk berkarya buat Indonesia lewat Tokopedia. Kini ada lebih dari 6.000 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) yang bergabung di Tokopedia dan berasal dari berbagai profil,” ujar VP of Seller Experience Tokopedia Puput Hidayat.
Infrastruktur gedung Tokopedia Care juga sangat ramah difabel. Mulai dari jalur pejalan kaki khusus, lift platform vertikal, pegangan tangan sampai kamar kecil dan ruang salat dirancang untuk difabel.
Kantor Tokopedia pun memiliki fasilitas penunjang bagi ibu berkarier, seperti ruang menyusui hingga ruang bermain untuk anak. Ada pula benefit cuti kehamilan atau maternity leave bagi perempuan dan paternity leave bagi laki-laki agar Nakama yang merupakan seorang ibu atau ayah sama-sama bisa menikmati perannya sebagai orang tua.
“Tokopedia juga kini fokus menjalankan inisiatif Hyperlocal yang mengusung teknologi geotagging untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat sehingga UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh,” tandasnya. (detik/red)